Pembenihan Ikan Cupang (Betta spendens)


   Ikan cupang merupakan salah satu ikan air tawar yang digemari oleh masyarakat umum, ikan ini juga sering sekali dibudidaya skala kecil. Ikan cupang ini biasanya dijual dibeberapa toko akuarium dengan harga yang rendah hingga harga yang tinggi. Ikan cupang yang bernilai tinggi biasanya karena ikan cupang tersebut telah mengikuti beberapa kontes yang diadakan oleh komunitas pecinta ikan cupang.

⇭ Seleksi Induk Ikan Cupang
Dalam melakukan pembenihan ikan cupang perlu adanya pemilihan induk ikan cupang yang akan dipijahkan. Dapat dilihat ikan cupang yang dipijahkan : 
Jantan : Berumur setidaknya 4-8 bulan
 Bentuk badan panjang
 Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
 Gerakannya agresif dan lincah
Betina : Berumur setidaknya 3-4 bulan
Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
Gerakannya lambat
Perbedaan cupang jantan dan betina

      ⇭ Pemijahan Ikan Cupang
Setelah melakukan pemilihan induk ikan cupang kemudian dilakukan pemijahan dengan menyiapkan wadah berupa akuarium ukuran 20 x 20 x 20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang. Dalam sekali perkawinan, ikan cupang akan bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur ikan cupang tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.
Telur ikan cupang

Telur ikan cupang kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak. Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina atau daphnia). 

Larva ikan cupang (Burayak)

 ⇭ Manajemen Pemberian Pakan
Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak. Benih ikan cupang tersebut diberi kutu air , cacing sutera dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. 
Pelet Ikan

Cacing sutra

Dapnia

 ⇭ Pemeliharaan Lingkungan
1. Derajat keasaman (pH)

Hubungan pH dengan kehidupan ikan sangat erat. titik kematian ikan biasanya terjadi pada pH 4 atau asam dan pH 11 atau basa. Demikian juga reproduksi atau perkembangan ikan dan adanya bibit penyakit sangat tergantung pada pH. Dihabitat asalnya, ikan cupang sangat cocok berkembang dengan kondisi air yang memiliki pH sebesar 6,2 - 7. Sementara itu, air tanah di Indonesia umumnya memiliki pH sebesar 5,2-6,8.


Indikasi awal yang dapat dijadikan pedoman berkaitan dengan ketidakidealan pH air ini dapat dilihat dari tingkah laku cupang hias peliharaan.
- Tidak memiliki nafsu makan
- Cara berenangnya tidak stabil
- Tidak mampu berkembang biak atau bertelur.
- Pertumbuhan terhambat.

b. Amonia dan Nitrit

Amonia adalah gas buangan hasil metabolisme ikan, baik sisa kotoran ataupun sisa pakan. Sisa pakan umumnya membusuk sehingga membuat kandungan amonia dalam air meningkat. Kandungan amonia yang tinggi akan menyebabkan ikan keracunan atau mabuk.

Nitrit adalah gas yang sangat beracun. Nitrit adalah hasil perompakan protein yang merupakan bagian dari amonia. Air yang kotor dengan tingkat penyebaran ikan yang banyak umumnya mempunyai kandungan nitrit yang tinggi.


Untuk mengurangi kandungan 2 zat tersebut dapat dilakukan dengan cara penggatian air secara rutin, pemberian aerasi, penguapan, atau reaksi kimia dengan nitrogen.

c. Oksigen Terlarut

Oksigen adalah unsur terpenting dalam kehidupan organisme. keberadaan oksigen ada di udara maupun terlarut dalam air.  Kandungan oksigen terlarut yang terlampau rendah dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, sirip tidak berkembang sempurna, dan bentuk tubuh tidak menarik pada ikan cupan peliharaan.


d. Pergantian air 

 Air  yang akan dipakai sudah diendapkan minimal 2 hari, lalu diberikan garam aquarium dan anti chlorine. Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air. Pergantian air sebanyak 3x dalam satu minggu. 2 (dua) kali pergantian 1/2 air Aquarium. 1 (satu) kali pergantian full Air Aquarium, dan pada saat pergantian full Air Aquarium Betta 138 juga melakukan pembersian Aquarium tersebut dengan cara menyikat-nya dengan sabut halus untuk cuci piring.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembenihan Udang Red Cherry

Budidaya Ikan Arwana (Scleropaghes farmosus)